' Kumpulan Cerita Lucu: Juli 2009

Penutup Mata

Diposting oleh Anonim | 18.49

Dokter Udin menerima curhat salah satu perawatnya yang cantik dan seksi. “Dok, saya sebel sekali,” kata si perawat. “Tiap kali, mengukur tensi seorang pasien, denyut jantungnya langsung meningkat. Apakah saya perlu memberinya obat penenang.” Dokter Udin tersenyum (sambil melihat dada perawat yangg seksi itu),”Sudahlah, beri saja dia penutup mata.”

Menikahlah Denganku

Diposting oleh Anonim | 18.53

Udin mantap untuk menikahi wanita pujaannya. “Menikahlah denganku,” tutur Udin sembari memperlihatkan cincin kawin. Tiba-tiba si wanita berkata,"Maaf, aku sudah mencintai orang lain." Udin terkejut, dan mendesak siapa laki-laki itu. "Jangan, aku tidak akan mengatakannya. Aku tak ingin kalian berkelahi." Udin menyahut,”Siapa yang ingin berkelahi, aku hanya ingin menjual cincin ini kepadanya.”

Suka Menunda Pekerjaan

Diposting oleh Anonim | 18.30

Reva, teman Udin di kantor kini dijauhi teman-temannya. Maklum, dia sudah berubah, yakni suka menunda pekerjaan. “Gimana ya din, tolongin dong, biar aku bisa menghilangkan kebiasaan burukku ini,” tanya Reva, suatu kali. Udin lalu teringat sebuah buku yang diterimanya saat pelatihan. “Aku ada buku bagus. Judulnya ‘Bagaimana Agar Anda Tak Menunda Lagi’. Ini dia,” kata udin sambil menyodorkan bukunya. “Wah, makasih ya,” sahut Reva. “Buku ini pasti bagus. Aku akan baca kapan-kapan.”

Tak Sengaja

Diposting oleh Anonim | 18.21

Liburan kemarin, Udin dan keluarga pelesir ke Singapura. Di ruang keberangkatan luar negeri, para penumpang menunggu instruksi dari operator. "Ding…dong…ding…dong", terdengar suara bel diikuti suara operator, Perhatian-perhatian…para penumpang yang tujuan Singapura, berangkat 15 menit lagi."

Udin dan keluarga senang karena sebentar lagi terbang. Tapi, tiba-tiba terdengar lagi panggilan dari operator. “Ding..dong..ding..dong…" Para penumpang diam serentak. Lalu terdengar suara,”Maaf, tak sengaja, kepencet.”

Kirim Surat

Diposting oleh Anonim | 03.31

Udin bekerja sebagai guru si sebuah sekolah dasar. “Lho, No, kamu nulis apa. Nulis surat ya,” kata Pak Guru Udin. “Ya, pak, ini saya nulis surat buat saya sendiri,” jawab Parno. “Ohh, lalu, apa yang kamu tulis,” tanya Pak Guru Udin. Si Parno langsung berbalik dan menyahut,”Ya enggak tahu pak, kan saya baru akan nerima surat itu besok.”

Salah Sambung

Diposting oleh Anonim | 02.23

Lagi asyik-asyiknya kerja, telepon di meja Udin berdering. Spontan, tangannya menyahut. “Selamat pagi, di sini kantor.” Suara di ujung telepon membalas dalam bahasa Inggris,” Halo, bisa bicara dengan Mr Brown.” Tentu saja Udin langsung menukas,”Oh, ini Mr Black.” Seperti tidak bersalah si penelepon menjawab sebelum menutup telepon,” Ooops sorry Man, wrong color.”

Anda Belum Beruntung

Diposting oleh Anonim | 02.18

Tono secara tak sengaja menelan uang logam Rp 100. Oleh ibunya, Tono diminta tak panik. Uang itu akan keluar saat buang air besar. “Ma, ini uangnya yang tertelan,” kata Tono sambil menunjukkan uang logam Rp 500. “Lho, kok keluar lebih banyak, pasti kalau kamu nelan banyak, akan banyak juga nanti. Ini ada Rp 5.000,” kata ibu Tono. Ucok yang melihat itu mengingatkan, ”Jangan Tante, kasihan anaknya.” Namanya ibu, ia nekad saja. Beberapa saat kemudian, Tono buang air besar. Keluar sebuah gulungan kertas kecil. Di sana tertulis ‘ANDA BELUM BERUNTUNG.’

Jaga Toko

Diposting oleh Anonim | 02.15

Ketika pedagang besar di kampung Udin sakit keras, nyaris semua keluarganya berkumpul. Semua haru, termasuk TUdin dan tokoh-tokoh kampung yang datang. “Anak-anakku kemarilah,” kata si pedagang itu di atas ranjangnya. “Oh, kamu datang, kamu juga, eh kamu juga.” Si pedagang terdiam, suasana bertambah hening. “Hmm, kok semua diam. Kalau kalian semua ke sini, siapa yang jaga toko kita, hah,” lanjut si pedagang.

Perkiraan Usia

Diposting oleh Anonim | 02.07

Dokter mengamati hasil rontgen. Kebetulan, dia yang merawat Mbah Udin. “Sepertinya, tak ada yang perlu dicemaskan. Anda bisa hidup sampai umur 90 tahun,” tutur dokter. “Tapi dokter,” sahut Mbah Udin. “Tapi, sekarang saya sudah 90 tahun.” Dokter menimpali,”Jadi, dugaan saya tidak salah kan??.”

Saran Tukang Kayu

Diposting oleh Anonim | 01.59

Bebeberapa minggu ini, Udin sulit sekali untuk tidur. "Dok, saya selalu merasa ada orang di kolong tempat tidur, tapi begitu saya tidur di kolong, saya merasa ada yang tidur di atas," kata Udin. Si dokter menjawab,”Datang saja ke sini, dua kali seminggu selama enam bulan.

Dua Minggu kemudian, Udin bertemu dokter itu. "Maaf, Dok, saya tak jadi konsultasi, terlalu mahal buat saya,” kata Udin. “Hanya dengan Rp 10.000, saya sembuh." Si dokter keheranan. kata doktor: "bagaimana caranya??". "Ya, tukang kayu di sebelah rumah menyarankan saya memotong empat kaki tempat tidur saya.” kata Udin.

Makan Jamur Beracun

Diposting oleh Anonim | 01.20

Udin penasaran dengan rekannya yang kawin lagi. Saat resepsi, ia berbisik,”Bener nih, ini perkawinan ketiga kamu.” Ucok, teman Udin menjawab,”Benar, memangnya kenapa.

Istriku yang pertama meninggal karena makan jamur beracun, dan istriku yang kedua tulang tengkoraknya retak.”Udin geleng-geleng,”Kok, bisa.” Maka, Ucok menyahut,”Ssst, karena dia menolak makan jamur beracun.”

Obat Mujarab

Diposting oleh Anonim | 01.14

Tak habis pikir dengan kelakuan temannya, Udin membawa temannya ke dokter. “Tolong sembuhkan dia dok. Dia sering berjalan saat tidur,” kata Udin . Si dokter mengangguk dan teman Udin tertunduk.

“Ya, benar dok,” kata teman Udin. Dokter lalu mengambil sebuah kotak. “Nah, kotak ini bisa membantumu. Tiap malam, sebelum tidur, keluarkan isinya dan taburkan di lantai, sekeliling tempat tidur.” Kata Udin ,”Wah, pasti obat mujarab, semacam serbuk ya dok.” Dokter menimpali,”Bukan, kotak ini isinya paku payung.”

Blue Film

Diposting oleh Anonim | 18.48

Udin : "Yah bang... Kok blue filmnya ini-ini aja sih bang?"
Penjual DVD: (agak acuh) "Abis yang beli itu-itu juga sih mas!"

Seperti Peribahasa

Diposting oleh Anonim | 18.44

Ibu Ani: “Anak saya, si X hebat loh bu… Sekarang dia bekerja sambil kuliah."
Ibu Budi : “Hebat ya, seperti peribahasa ‘sambil menyelam buang air’…”

Sok Manja

Diposting oleh Anonim | 18.36

Cewek : “Aduh sayang, aku kok ga ngerti sama sekali buku ini ya, minta otakmu setengah dong?” (berkata dengan manja)

Cowok : “Jangan dong sayang, masalahnya otakku saja sudah setengah, nanti abis dong...”

Masalah Umur

Diposting oleh Anonim | 18.40

Pak Udin : "Semalem saya baru nolak lamaran pacar anak perempuan saya..."
Pak Ucok : "Lhoo... Kenapa?"
Pak Udin : "Karena pacarnya lebih muda umurnya dari anak saya..."
Pak Ucok : "Hmm... Yaa tunggu aja sampe umurnya sama..."

Kupasin Sekalian

Diposting oleh Anonim | 18.33

Tante : “Halo adik manis... Ini ada mangga manis buat kamu...”
Ibu : “Ayo nak, bilang apa kalo dikasih mangga sama tante? Ayo, bilang apaaaa?”
Anak : “Kupasin dong.”

17 Agustus 1945

Diposting oleh Anonim | 18.28

2 orang pengamen masuk ke dalam bus metromini yang banyak penumpangnya.

Udin : “Busyeeet... Penumpangnye pada pake baju merah putih nih!”
Ucok : “Iya nih, nyanyi lagu ape ye?”
Udin : “Lagu-lagu nasional aje!”
Ucok : “Loe apal lagu ape?”
Udin : “Kaga ada yg apal gua, loe?”
Ucok : “Waah..parah. Gua juga, terus gimana dong?
Udin : “Turun aje yuk?”
Ucok : “Yuk!”

Sok Berkuasa

Diposting oleh Anonim | 18.03

Udin : "Bro, dipanggil tuh. Buruan!" (jari tangannya menunjuk ke arah dosen)
Ucok : (yang lagi asyik membaca) "Siapa sih yang manggil-manggil? Sok berkuasa banget, kaya orang penting aja! Reseh!"
Dosen : (suara dari kejauhan) "Yang Maha Kuasa."